SariAgri - Guru Besar berita perkebunan IPB University, Sudrajat mengungkapkan saat ini terdapat lima provinsi yang bisa dijadikan sentra produksi biji kakao. Kelima provinsi itu adalah Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sumatera Barat.
“Itu di lima provinsi kira-kira menghasilkan sekitar 67%. Sisanya 33% tersebar di berbagai provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara,” ujarnya saat dihubungi SariAgri.id..
Indonesia memiliki potensi tinggi untuk memproduksi kakao atau tanaman cokelat. Bahkan, saat ini Indonesia menempati urutan ketiga produsen dan eksportir terbaik di dunia.
Baca Juga: Teh Tambi dan Pagilaran, Varietas Unggul dari Balittri Kementan Dorong Industri Cokelat Nasional Penuhi Kebutuhan Ekspor
Dikatakan Sudrajat, sudah sejak lama Indonesia berpotensi menjadi negara penghasil kakao terbesar di dunia. Menurut dia, yang terpenting saat ini bagaimana mengembangkan potensi itu menjadi sesuatu yang memang direalisasikan.
“Kalau potensi memang tinggi. Misalnya dilihat dari aspek lingkungan, dari tanahnya, iklimnya itu memang potensi. Kan kita dulu produsen nomor satu di dunia. Sekarang kan kita sudah diposisi ketiga, yang pertama kan kalau tidak salah Pantai gading, Ghana baru Indonesia,” katanya.
Dia menyarankan agar potensi yang sudah ada itu dikembangkan dengan fokus sehingga Indonesia bisa kembalu menjadi produsen biji kakao nomor satu di dunia.
“Itu kan cocok, kan potensinya ada di seluruh Indonesia tapi memang harus fokus di Sulawesi karena itu sentra produksinya. Sama yang di Sumatera Barat, itu juga potensinya besar,” pungkasnya.
Video terkait:
“Itu di lima provinsi kira-kira menghasilkan sekitar 67%. Sisanya 33% tersebar di berbagai provinsi seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara,” ujarnya saat dihubungi SariAgri.id..
Indonesia memiliki potensi tinggi untuk memproduksi kakao atau tanaman cokelat. Bahkan, saat ini Indonesia menempati urutan ketiga produsen dan eksportir terbaik di dunia.
Baca Juga: Teh Tambi dan Pagilaran, Varietas Unggul dari Balittri Kementan Dorong Industri Cokelat Nasional Penuhi Kebutuhan Ekspor
Dikatakan Sudrajat, sudah sejak lama Indonesia berpotensi menjadi negara penghasil kakao terbesar di dunia. Menurut dia, yang terpenting saat ini bagaimana mengembangkan potensi itu menjadi sesuatu yang memang direalisasikan.
“Kalau potensi memang tinggi. Misalnya dilihat dari aspek lingkungan, dari tanahnya, iklimnya itu memang potensi. Kan kita dulu produsen nomor satu di dunia. Sekarang kan kita sudah diposisi ketiga, yang pertama kan kalau tidak salah Pantai gading, Ghana baru Indonesia,” katanya.
Dia menyarankan agar potensi yang sudah ada itu dikembangkan dengan fokus sehingga Indonesia bisa kembalu menjadi produsen biji kakao nomor satu di dunia.
“Itu kan cocok, kan potensinya ada di seluruh Indonesia tapi memang harus fokus di Sulawesi karena itu sentra produksinya. Sama yang di Sumatera Barat, itu juga potensinya besar,” pungkasnya.
Video terkait: